Budayakan apresiasi karya, Budayakan hargai hak cipta, Kalau mau gaya Jangan bajak karya saya. Selalu cantumkan nama penulis asli dan sumber dalam Copy - Paste anda :)

Minggu, 23 Maret 2014

Jauh Setelah Perpisahan

Setiap malam sebelum mata ini penuh kupejam, aku berdoa: pada suatu detik dalam putaran galaksi, kau temui dan seutuhnya memahami lirik ini.

Kau, ini tentangmu. Aku merasa sedamai dan setenang itu saat bersamamu. Hidupku benar terasa seperti hidup yang semestinya, tak ada rasa mati rasa seperti biasanya.

Sejujurnya tak pernah terbayang dapat sampai di titik ini, entah bagaimana bisa jadi seperti ini. Aku sedia untukmu, ingat baik-baik bahwa ini bukan janji untuk siapapun di bawah langitnya bumi. Janji ini atas nama hatiku sendiri, kepada hatiku sendiri. Sekuat mungkin aku ingin terus menjaga perasaan yang hingga kini tak jua aku mengerti.

Kediamanku selama ini bukan perjuangan, cinta melakukan tapi tidak merasa berjuang. Mengertilah bahwa ini sama sekali bukan obsesi yang harus dijadikan kenyataan. Kerinduanku yang selama ini terbenam juga bukan pengorbanan, cinta melakukan tapi tidak merasa berkorban. Sekecil apapun aku tak ingin ada bagian yang rusak dalam kedekatan yang kita sebut pertemanan.

Besar kemungkinan segalanya hanya ada dalam perasaanku. Tak pernah benar bahwa ada rasa seperti yang ada dalam kira-ku. Aku memang bukan suatu apapun. Aku tak menuntut dan meminta apapun. Kau boleh menyayangi siapapun. Kau boleh dimiliki oleh siapapun.

Segalanya bukan abadi. Perpisahan adalah satu kepastian dalam semesta ini. Tak pernah dan tak akan pernah ada hati yang siap menghadapi perpisahan. Sepenuhnya kau miliki aku, bahkan jauh setelah perpisahan itu benar-benar jadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar