Budayakan apresiasi karya, Budayakan hargai hak cipta, Kalau mau gaya Jangan bajak karya saya. Selalu cantumkan nama penulis asli dan sumber dalam Copy - Paste anda :)

Senin, 12 November 2012

Tatap Dalam Hujan


Hujan turun semakin deras, tempiasnya masih mencoba membasahi aku, kamu, dan entah siapa lagi yang berteduh di bawah atap parkiran fakultas ini. Langit semakin gelap pertanda hujan takkan segera pergi. Dia memberikan aku lebih banyak waktu untuk memperhatikanmu dari jarak sedekat ini, satu, dua, oh tiga meter. Jauh lebih dekat dari jarak saat aku mengindahkanmu selama ini.

Matamu terlihat sayu menatap hujan, senyummu menyisakan kesedihan. Kesakitan yang kau dapati darinya tak bisa kau sembunyikan dari pengamatanku. Dirinya berpaling darimu, tak peduli betapa besar kasih yang telah kau beri.

Hujan menghadirkan kembali ingatan akan waktu yang kau habiskan bersamanya. Dimana janji yang kalian ucapkan telah ia patahkan. Hanya kamu yang masih memegang patahan janji  indah itu. Angan akan bahagia bersama, nyatanya kau ditinggalkan demi raga yang berbeda, raga yang lebih sempurna.

Aku telah lama memerhatikanmu, mengagumimu, mengindahkanmu dalam bisu. Sayangnya, hidup kita tidak saling beririsan. Hingga akhirnya kau jatuh dipeluknya, aku bisa berkata apa?

Kadang aku lelah melihat cintamu kepadanya. Bukankah dasa purnama  telah berlalu? Mengapa sulit melepasnya? Bahkan kamu masih bisa tersenyum saat dia dan kekasih pilihannya melintas bersama. Aku tahu, cinta tak pernah punya cerita yang sederhana.

Tidakkah hujan ini membuatmu merasakan kehangatan? Tidakkah hujan ini mengantarmu pada kerinduan? Sekali lagi, sayangnya hidup kita tidak beririsan. Jika nanti Tuhan memperkenalkan kita, biar waktu yang membawa cinta.

Bila kamu tak lagi tahu dimana cinta, coba lihat aku. Aku ingin kamu menemukannya disana, dihati aku. Retinaku selalu menuju retinamu, mencoba menemukan tatap dalam hujan yang akan memulai cerita diantara kita. 

Hingga tempias hujan tak lagi menggoda, aku masih tak menemukannya. Tatap mata yang akan menuliskan lembaran cintamu yang baru, aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar