Budayakan apresiasi karya, Budayakan hargai hak cipta, Kalau mau gaya Jangan bajak karya saya. Selalu cantumkan nama penulis asli dan sumber dalam Copy - Paste anda :)

Minggu, 04 Mei 2014

Dengan Tangis Untukmu

Hati bersuara tentang apa yang dirasakannya. Mewujudkannya dalam tindak dan pola gerak tubuh yang dapat dilihat dan dirasa.

Kepada kamu yang masih handal jatuhkan air mataku.

Aku merasa terisi saat menangis. Ada kebahagiaan meski karena sakitnya menerima kenyataan bahwa bukan aku yang mampu bebaskanmu dari kekosongan. Aku menangis dan berhenti bersandiwara. Aku menangis kemudian merasa jadi apa adanya. Aku menangis, dan bahagia karena masih kamu yang memecahkannya.

Kesepian menjadi pentasku untuk berpura-pura. Tertawa dan tersenyum jalani hari yang disesaki ragam kesibukan. Kekosongan kini menyoroti sisi lain pentas yang sedang kumainkan. Aku dapat berjalan dengan seseorang yang bukan kurindukan.

Air mata tak pernah jatuh sia-sia karena tangisku masih untuk seseorang yang kurindukan. Air mata tak pernah jatuh sia-sia karena tangis membebaskanku dari pentas kepura-puraan. Aku berhenti jadi makhluk yang sia-sia. Dengan tangis, maka aku ada sebagai manusia seutuhnya. Kau boleh pergi, selamanya. Selama yang kau mau, selama itu aku mampu. Selagi aku masih bisa menangis karenamu, sepanjang itu kau masih mengisi kosong dalam hatiku.

Dengan tangis, aku mengerti bagaimana cara berhenti menafikan sepi. Dengan tangis, aku tahu rasanya menjujurkan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar