Budayakan apresiasi karya, Budayakan hargai hak cipta, Kalau mau gaya Jangan bajak karya saya. Selalu cantumkan nama penulis asli dan sumber dalam Copy - Paste anda :)

Minggu, 10 Maret 2013

Menemukan, Memiliki, Kemudian Kehilangan



Hidup yang kini kupertahankan
Adalah kepingan yang memilukan
Terbiasa sendiri berteman keramaian
Terbiasa sunyi berpeluk kekosongan

Detik yang melintas tak lagi terpikirkan
Hati yang mati tak lagi terelakkan
Sampai kukira hati benar-benar mati
Tatap matamu menghidupkannya, lagi

Garis bibirmu layaknya keajaiban
Menembus benteng yang dibangun kesakitan
Menembus akal yang selalu kupertahankan
Menembus rasa diujung kematian

Kau  bangun harapan secara perlahan
Kau  peluk angan dengan kesabaran
Kau bawa rasa menuju kebangkitan
Tanpa sadar segala itu kau lakukan

Hanya karena kusalah mengartikan
Perlahan terasa menyesakkan
Senyummu untuk semua
kuyakin tidak dengan tatap mata

Tatap mata itu milikmu
Tatap mata itu untukku
Teriak  hati ini milikku
Teriak  hati ini untukmu

Menemukan, memiliki, kemudian kehilangan
Pernahkah perpisahan tak diiringi kenangan?
Lantas, mengapa kita dipertemukan?
Apa yang sebenarnya Tuhan inginkan?

Tertulis untukmu, penuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar